Sistem Pernafasan

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua membutuhkan oksigen (O2). Tapi mengapa kita perlu oksigen? Sebetulnya apa manfaat oksigen bagi tubuh? Oksigen itu sebetulnya sangat dibutuhkan mahluk hidup sebab oksigen itu yang membantu perombakan bahan makanan dalam tubuh yang menghasilkan energi yang kita pakai untuk: bermain bola, jalan ke sekolah dan lain-lain. 

Kita bisa peroleh oksigen dari pernapasan. Jadi, pernpasan itu proses pertukaran gas antara gas yang dari mahkluk hidup dan dengan lingkungannya. Perombakan bahan makan dengan oksigen memperoleh energi dan gas sisa berupa karbon diokasida (CO2). Proses ini namanya respirasi. Tapi respirasi ada dua tipe yaitu respirasi yang menggunakan oksigen (aerob) dan yang tidak menggunakan oksigen (anaerob).

Sistem Pernapasan Manusia: Alat Pernapasan Manusia

Kalo di manusia, pernapasan ga terjadi secra langsung dalam arti: udara tidak berdifusi langsung ke dalam sel tubuh lewat sel permukaan kulit. Udara masuk ke dalam tubuh lewat saluran pernapasan. Nah, ini dia alat-alatnya:

Pernapasan manusia dilakukan melalui alat respirasi yang terdiri dari:

  1.  Hidung
  2.  Laring (pangkal tenggorokan)
  3.  Trakea (batang tenggorokan)
  4.  Bronkus (cabang batang tenggorokan)
  5.  Pulmo (paru-paru)

Kita mulai dari yang pertama, hidung:

Hidung itu alat pernapasan yang bagian atas dan paling pertama yang dilalui udara. Di hidung terdapat saraf penciuman yang bikin kita bisa cium makanan yang enak. Rongga hidung berhubungan dengan rongga mulut. Rongga hidung ini memiliki 3 fungsi utama yaitu: menghangatkan udara menjadi suhu badan, melembapkan udara dan menyaring udara menggunakan rambut-rambut halus dan selaput lendir.

Terus yang kedua, Laring (pangkal tenggorokan):

Laring ini terletak di belakang rongga hidung. Faring yang merupakan lanjutan dari saluran hidung yang meneruskan angin ke laring. Laring terdiri dari tulang rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk membuka dan menutup glotis. Glotis itu lubang mirip celah yang hubungin faring dan trakea. Trakea juga terdapat selaput suara yang bergetar ketika ada angin yang melaluinya. Contohnya pas kita berbicara dengan orang lain. Laring juga punya katup, namanya epiglotis. Selalu kebuka kecuali kalo ada makanan yang masuk ke tenggorokan.

Ketiga, Trakea (batang tenggorokan):

Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang berbentuk seperti pipa. Letaknya di depan kerongkongan. Bagian dalam trakea ada selaput lendir yang terdiri dari sel-sel bersilia, seperti rambut-rambut halus yang sangat kecil. Fungsinya untuk menghambat debu dan kotoran yang di udara biar ga masuk paru-paru.

Keempat, Bronkus (cabang batang tenggorokan):

Bronkus ini seperti pipa T tapi bentuknya ngga T. Fungsinya untung menghubungkan trakea dan paru-paru. Terdiri dari lempengan tulang rawan dan dindingnya otot halus. Bronkus bercabang menjadi 2 bronkiolus (kayak pipa T). Dinding bronkiolus tipis dan tidak bertulang rawan.

Kelima, Pulmo (paru-paru):

Paru-paru terlatak di dalam rongga dada dan diatas diafragma. Diafragma itu sekat rongga badan yang ditengah rongga dada dan rongga perut. Paru-paru ini diselubungi oleh selaput tipis (pleura).

Paru-paru kan ada 2, sebelah kanan dan kiri. Bedanya itu kalau sebelah kanan itu ada 3 gelambir, sedangkan sebelah kiri cuman ada 2 gelambir. Kesamaannya, mereka berdua memiliki bronkiolus yang bercabang banyak membentuk saluran-saluran halus yang berakhir pada gelembung-gelembung halus seperti balon yang disebut alveolus (alevoli = jamak). Dinding gelembung-gelembung ini sangant tipis dan elastis yang mengandung kapiler-kapiler darah yang terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Source: http://image.slidesharecdn.com/sistempernafasanpadamanusia-130104094501-phpapp02/95/sistem-pernafasan-pada-manusia-2-638.jpg?cb=1357581868

Sistem Pernapasan Manusia: Mekanisme Pernapasan

Proses pernapasan di manusia bisa terjadi dua cara, sadar dan tidak sadar. Pernapasan secara sadar terjadi saat kita melakukan pengaturan saat pernapasan. Contohnya: saat napas panjang dan mengeluarkannya. Pernapasan secara tidak sadar terjadi saat kita bernafas secara otomatis dan dikendali oleh saraf di otak. Contohnya: saat kita tidur.

Pernapasan terjadi dua siklus, inspirasi (udara masuk ke tubuh) dan ekspirasi (udara keluar dari tubuh). Berdasarkan dua siklus itu, manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan yaitu:

Pertama, Pernapasan Dada:

Disebut juga pernapasan tulang rusuk, proses inspirasi diawali dengan berkontraksinya muskulus interkostalis, sehingga terangkatnya tulang rusuk yang menyebabkan rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Jadinya, tekanan rongga paru-paru lebih rendah daripada tekanan udara di luar. Jadi udara masuk ke dalam paru-paru. Proses ekspirasi jadi kebalikannya, muskulus inerkostalis berelaksasi, tulang rusuk menurun. Jadinya rongga dada dan paru-paru menyempit dan mengecil. Tekanan udara di luar lebih rendah daripada tekanan di rongga paru-paru dan udara keluar

Kedua, Pernapsan Perut:

Terjadinya inspirasi di pernapasan perut diawali dengan berkontraksinya otot difragma, jadi yang dulunya melengkung jadi mendatar. Maka, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Tekanan di rongga paru-paru lebih rendah daripada tekanan udara di luar dan menyebabkan udara masuk. Proses ekspirasi jadi kebalikannya, diawali dengan otot diafragma berelaksasi, jadi yang dulunya datar jadi melengkung. Rongga dada dan paru-paru mengecil. Tekanan udara meningkat di rongga paru-paru dan udara keluar dari paru-paru.

Source: http://genggaminternet.com/wp-content/uploads/2015/06/pernapasan.jpg

Sistem Pernapasan Manusia: Volume dan Kapasitas Paru-Paru

Volume udara yang bisa masuk paru-paru itu berbeda di setiap orang. Tergantung dari ukuran paru-paru, kekuatan bernapas dan cara bernapas. Buat orang dewasa, paru-paru sekitar 5-6 liter, yang terdiri dari:

Pertama, Volume Tidal (VT):

Volume udara hasil inspirasi dan ekspirasi pada setiap bernapas normal. Buat dewasa, kira-kira 500 mililiter.

Kedua, Volume Cadangan Inspirasi (VCI):

Volume udara ekstra yang bisa diinspirasi setelah volume tidal. Biasanya mencapai 3000 mililiter.

Ketiga, Volume Cadangan Ekspirasi (VCE):

Volume udara yang bisa dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal saat keadaan normal. Kira-kira 110 mililiter.

Keempat, Volume Residu (VR):

Volume udara yang masih di paru-paru setelah ekspirasi kuat. Kira-kira 1200 mililter.

Kombinasi jenis-jenis volume itu disebut kapasitas paru-paru. Jenis-jenisnya adalah:

Pertama, Kapasitas Inspirasi:

Sama dengan Volume Tidal + Volume Cadangan Inspirasi. Kapasitas inspirasi itu saat seorang mulai inspirasi atau ekpirasi normal dan mengembangkan paru-paru sampai jumlah maksimum. Kira-kira 3500 milimiter.

Kedua, Kapasitas Residu Fungsional:

Sama dengan Volume Cadang Ekspirasi + Volume Residu. Kapasitas residu fungsional itu udara yang tersisa di dalam paru-paru setelah ekspirasi normal. Kira-kira 2300 milimiter.

Ketiga, Kapasitas Vital:

Sama dengan Volume Cadangan Inspirasi + Volume Tidal dan Volume Cadangan Ekspirasi. Kapasitas vital itu saat udara maksimum yang bisa dikeluarkan paru-paru setelah terlebih dahulu mengisi paru-paru secara maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak mungkin. Kira-kira 4600 milimiter.

Keempat, Kapasitas Paru-paru Total

Sama dengan Kapasitas Vital + Volume Resiudu. Kapasitas Paru-paru Total itu saat paru-paru dikembangkan dengan maksimal secara inspirasi paksa. Kira-kira 5800 mililiter. 

Biar gampang untuk mempelajari volume paru-paru, kita bisa pakai metode Spirometri. Dengan cara mencatat udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.

 

Sistem Pernapasan Manusia: Frekuensi Pernafasan

Seberapa cebat dan lambatnya manusia bernafas itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

Pertama, Umur:

Jadi, manusia semakin tua (umurnya menambah) frekuensi pernafasan semakin lambat. Bagi lansia, energi yang dibutuhkan jauh lebih sedikit dibanding saat pertumbuhan, jadi oksigen yang dibutuhkan relatif lebih sedikit.

Kedua, Jenis Kelamin:

Jadi umumnya, laki-laki perlu lebih banyak energi dibanding wanita. Oleh karena itu, laki-laki perlu oksigen yang lebih banyak.

Ketiga, Suhu Tubuh:

Suhu badan manusia sekitar 36-37oC. Suhu itu konstan karena badan manusia bisa mengatur lewat meningkatkan metabolisme laju. Jadi kalo suhu badan turun, metabolisme akan meningkat dan kebutuhan oksigen meningkat.

Keempat, Posisi Tubuh:

Kalau kita contohnya: sedang olahraga berenang, otot kita akan dipakai dan membutuhkan energi lebih banyak, jadi kebutuhan oksigen meningkat. Dibanding kalau kita cuman berdiri, otot kita tidak perlu energi yang lebih banyak

 

Sistem Pernapasan Manusia: Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbon Dioksida

Pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terjadi pada alveolus dan jaringan tubuh sel lewat proses difusi. Proses difusi terjadi secara bebas. Gerakan molekul-molekul dari konsentrasi atau tekanan yang tinggi melewati membran sel ke konsentrasi atau tekanan yang rendah.

Oksigen masuk ke tubuh lewat rongga hidung (inspirasi) ke alveolus. Oksigen yang dari alveolus akan berdifusi lewat membran sel ke dalam kapiler arteri pori-pori. Masuknya oksigen (dari lingkungan) ke dalam alveolus menyebabkan tekanan parisal (PO2) untuk meningkat, lebih tinggi dari pada tekanan parsial (PO2) di kapiler arteri paru-paru. Jadi, karena gerakan molekul itu dari tekanan parsial yang tinggi ke rendah, molekul oksigen akan berdifusi ke dalam kapiler arteri paru-paru. 

Oksigen yang ada di kapileri diikat oleh eritrosit yang mengandung haemobglobin. Semakin tinggi tekanan parsial oksigen di dalam alveolus, semakin banyak oksigen yang terikat oleh haemoglobin. Apa itu haemoglobin? Nah, haemoglobin itu terbuat dari 4 sub unit dan setiap subunit terdiri dari heme. Di pusat setiap heme ada unsur besi yang mengikat kepada molekul oksigen. Jadi 1 heme = 1 molekul oksigen. Jaid 1 haemoglobin = 1 x 4 heme = 4 molekul oksigen yang bebentuk oksihaemoglobin. Nah, reaksi antara haemoglobin dan oksigen itu reversibel yang dipengaruhi oleh faktor seperti: suhu, tekanan parisal, konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dan pH.

source: https://image.slidesharecdn.com/sistem-pernapasan-manusia1-150519073857-lva1-app6891/95/sistem-pernapasanmanusia-1-29-638.jpg?cb=1432021222

Setelah itu, haemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh terus berdifusi ke sel-sel tubuh buat respirasi. Oksigen ini akan dipakai oleh sel-sel tubuh dan jaringan tubuh untuk proses respirasi di mitokondria sel. Semakin banyak molekul oksigen yang dipakai, semakin banyak molekul karbon dioksida yang terbentuk dari prose respirasi. Molekul karbon dioksida yang di dalam jaringan tubuh akan berdifusi ke kapiler vena sel-sel tubuh. Lalu, karbon dioksida akan dibawa oleh eritrosit ke paru-paru. Di paru-paru, CO2 akan berdifusi ke dalam alveolus.

CO2 itu dibawa keluar sebab saat CO2 bereaksi dengan air di eritrosit, akan menghasilkan asam karbonat yang menurunkan pH ke sekitar 4,5. Darah yang bersifat asam bisa melepaskan oksigen lebih banyak ke sel-sel dan jaringan tubuh yang memerlukannya.

source: https://image.slidesharecdn.com/sistempernapasan-150617115241-lva1-app6892/95/sistem-pernapasan-47-638.jpg?cb=1434542128

 

Sistem Pernafasan Manusia: Kelainan dan Penyakit

Pertama, Faringitis:

Peradangan pada faring jadi timbul rasa nyeri saat menelan makanan dan kerongkongan terasa kering. Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus atau terlalu banyak merokok.

Kedua, Pneumonia:

Peradangan paru-paru dimana alveolus penuh cairan and eritrosit yang berlebihan. Jenis pneumonia yang umum adalah pneumonia bakteri yang dimulai dengan infeksi dalam alveolus, yaitu membran paru-paru ada lubang dan radang sehingga cairan eritrosit masuk ke dalam alveolus. Bisa disebar oleh bakteri, dari satu alveolus ke yang lain, menyebar ke seluruh paru-paru kalau tidak di hentikan tepat waktu.

Ketiga, Emfisema Paru-paru:

Jumlah udara yang berlebihan di dalam paru-paru. Biasanya kalau ada orang yang ngomong 'emfisema kronik' biasanya artinya kerusakan di paru yang kompleks - disebabkan menghisap temabakau (rokok). Biasanya disebabkan oleh:

  • infeksi karena kelebihan mukus karena ada radang dan edema epitel bonkiolus
  • infeksi kronik karena menghisap tembakau (rokok) yang bisa mengiritasikan bronkus jadi parah sampai mengacau mekanisme pertahanan normal pernafasan
  • gangguan saluran pernafasan sampai kesukaran ekspirasi dan udara yang terangkap dalam alveolus jadi radang 

Keempat, asma:

Kalian pasti punya teman yang tidak bisa kecapekan karena mereka punya asma. Ya ngga? Tapi kalian tau ngga apa itu asma?

Asma itu kesukaran bernafas yang ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus. Asma disebabkan oleh hipersensitivitas bronkiolus (asma bronkiale) terhadap benda asing yang ada di udara seperti debu. Penderita dibawah umur 30, 70% disebebkan oleh hipersensitivitas alergi (terutama tumbuhan) dan penderita diatas umur 30, 70% disebabkan karena alergi pada benda asing di udara seperti debu, bahan kimia, kabut.

Kelima, Dipetri:

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptherial yang menimbulkan penyumbatan di rongga faring atau laring oleh lendir yang diproduksi bakteria itu.

Keenam, Asfiksasi:

Gangguan saat membawa oksigen ke jaringan disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah atau jaringan tubuh. Contohnya: keracunan karbon monoksida. Terjadi saat haemoglobin lebih mengikat ke karbon monokside jadi ngga bisa mengikat ke oksigen dalam darah.

Ketujuh, Asidosis:

Gangguan pernafasan yang disebabkan oleh kebanyakan asam karbonat dan asam dikarbonat akam darah.

Kedelapan, Sianosis:

Kebiruan dalam kulit karena kebanyakan haemoglobin deoksigenisasi dalam pembuluh darah kulit, terutama kapiler.

Kesembilan, Hipoksia:

Kekurangan oksigen dalam jaringan tubuh. Kalau sudah parah bisa mengakibatkan sel-sel untuk mati. Kalau belom parah bisa mengakibatkan menurun kapasitas otot dan penekanan aktivitas mental, kadang sampai koma

Kesepuluh, Tuberculosis:

 

Sistem Pernafasan Hewan: Pendahuluan

Mekanisme pernafasan pada hewan ada banyak tipe, bergantung dengan lingkungannya. Air atau darat. Daratan lebih banyak oksigen di banding air jadi sistem pernafasan hewan yang tinggal di air dan daratan berbeda. Pernapasan pada hewan ada yang dilakukan secara difusi lewat sel-sel permukaan tubuh, paru-paru, insang, kulit dan trakea.

 

Sistem Pernafasan Hewan: Sistem Pernafasan Porifera

Pada porifera, pernafasan masih sangat sederhana. Porifera tinggal di air yang ada oksigen, oksigennya berdifusi lewat sel-sel permukaan tubuhnya, yaitu koanosit. Di sel koanosit ini, oksigen dipakai untuk mengurai bahan organik jadi anargonik terus ada karbon dioksida yang dilepas. Terus molekul-molekul karbon dioksida yang di dalam air akan bergerak berlawanan arah menuju membran sel terus keluar menuju spongosol. Air yang di dalam spongosol digerakkan flagelum dari sel koanosit lewat oskulum.

source: https://image.slidesharecdn.com/respirasihewan-140126045253-phpapp01/95/respirasi-hewan-3-638.jpg?cb=1390712052

Sistem Pernafasan Hewan: Sistem Pernafasan Coelenterata

Coelenterata tersusun dari dua lapisan sel, yang diluar bersentuhan dengan air (epidermis) berasal dari ektoderm dan lapisan dalam (gastrodermis) berasal dari endoterm. Pertukaran gas terjadi secara difusi pada  sel yang di luar permukaan tubuh yang bersentuhan dengan air.

Sistem Pernafasan Hewan: Sistem Pernafasan Cacing

Cacing tidak punya alat pernafasan yang khusus. Oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah yang terletak di permukaan kulit cacing yang lembap. Lalu, oksigen akan diikat dengan haemoglobin yang ada di dalam darah cacing untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Hasil respirasi yaitu karbon dioksida akan dikeluarkan dari tubuh lewat permukaan kulit juga. Karena cacing bernafas lewat kulit, pernafasan cacing disebut pernafasan integimenter. Pertukaran gas pada cacing lebih muda saat kulitnya lembap, jadi cacing tinggal di tempat yang lembap agar tubuhnya tetap lembap.

Sistem Pernafasan Hewan: Sistem Pernafasan Serangga

Pada serangga, pertukaran gas dari jaringan dengan udara di lingkungan dilakukan dengan menggunakan trakea jadi disebut sistem pembuluh trakea. Sistem ini merupakan sistem yang paling sederhana dan efisien. Udara masuk lewa trakea (tabung udara) yang bercabang ke trakeola dan setiap cabang akan bercabang lagi sampai keseluruh tubuh dan yang di ujung akan tenggelam ke dalam membran sel pada sel-sel tubuh. 

Mekanismenya bagaikan berikut: Pertukaran gas dilakukan lewat lubang-lubang pernapasan yang disebut spirakel atau stigma

Spirakel pada segmen pertama dan ketiga masing-masing terdapat satu pasang pada tiap sisi toraks dan delapan pasang lainnya di sisi abdomen. Spirakel dilingungi oleh bulu halus yang berfungsi untuk menahan debu dan benda asing di udara agar tidak masuk trakea dan katup yang dikontrol oleh otot yang bisa mengatur membuka dan menutupnya spirakel.

Saat otot berkontraksi, spirakel terbuka sehingga trakea mengembang dan udara masuk ke dalam trakea lalu ke trakeola. Kemudian, udara akan ke seluruh membran sel melalui trakeola. Di membran sel, oksigen akan berdifusi akan berdifusi. Karbon dioksida hasil respirasi akan di bawa pembuluh trakea ke spirakel dimana otot akan berelaksasi sehingga trakea mengempis. Dengan mekanisme ini, oksigen dan karbon dioksida tidak diedarkan seluruh tubuh dengan darah. Darah hanya mengangkut sari-sari makanan dan hormon.

Kebanyakan serangga hidup di daratan, namun beberapa serangga pada masa larva tinggal di air yang memiliki alat pernafasan yang berbeda yaitu insang trakea yaitu berupa insang halus. Insang trakea berfungsi untuk mengkiat oksigen yang larut dalam air secara difusi.

Source: https://1.bp.blogspot.com/-Che4mzDeSBE/V6Clxnvjq-I/AAAAAAAAKpA/uUU9B1xPJ2sf9Ag6-MoxxvBJDs6rHM_6ACLcB/s1600/pernapasan-belalang.png

Sistem Pernafasan Hewan: Sistem Pernafasan Ikan

Alat pernafasan yang digunakan ikan adalah insang. Untuk mempelajari sistem pernafasan insang, kita akan memakai sistem pernafasan di ikan gurame. Ikan gurame itu ikan bertulang sejati. Ikan bertulang sejati memiliki tutup insang (operkulum) yang melindungi insang. Ada dua insang, sebelah kiri dan kanan kepala yang terletak di dalam rongga insang. Jumlah insang pada setiap sisi itu antara lime hingga tujuh baris, masing-masing dipisahkan oleh celah insang.

Insang itu terdiri dari beberapa bagian berikut: lengkung insang (tulang rawan), rigi-rigi insang (di depan lengkung insang, tersusun oleh tulang dan fungsi untuk menyaring air), lembaran insang (dibelakang lengkung insang, warna merah, bentuknya seperti sisir). Di dalam lembaran insang terdapat arteri insang.

Di beberapa jenis ikan seperti gurame, lele, dan gabus, rongga insanya mengalam perluasan yang berliipat-lipat tidak beraturan yang disebut labirin. Fungsinya labirin adalah tempat penyimpanan udara agar ikan bisa hidup di air yang kadar oksigen rendah.

Kapiler darah yang di dalam lembaran insang bertugas untuk menyerap oksigen yang larut di dalam air.

Mekanisme respirasi ikan dibagi jadi dua fase, saat oksigen masuk ke dalam insang (inspirasi) dan saat karbon dioksida dan gas-gas lain di lepas dari insang ke air (ekspirasi). Kita mulai dari fase inspirasi:

Fase inspirasi dimulai saat ikan membuka mulutnya, air masuk ke rongga mulut ikan kemudian tutup insang menutup agar air yang sudah disaring oleh gerigi di lengkungan insang mengalir ke dalam insang. Fase ekspirasi dimulai saat ikan menutup mulutnya dan operkulum terbuka dan air mengalir lewat celah insang yang menyebabkan air menyentuh lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah mengikat oksigen dan melepaskan karbon dioksida ke dalam air.

Source: http://4.bp.blogspot.com/-bFxLY5sMgmE/VQqgrlGl47I/AAAAAAAABrU/UomuQLPOtEw/s1600/insang-ikan.jpg

Sistem Pernafasan Hewan: Sistem Pernafasan Katak

Katak adalah amfibi. Amfibi adalah hewan yang bisa hidup di air dan daratan. Kehidupannya dimulai saat berudu (kecebong) yang tinggal di dalam air dan setelah metamorfosis, katak dewasa tinggal di daratan. Perubahan lingkungan berarti, katak mempunyai alat pernafasan insang, kulit dan paru-paru.

Pada fase larva hingga berumur 20 hari, alat pernafasan katak adalah tiga pasang insang yang terletak di belakang kepala. Insang luar terdiri dari lembaran-lembaran halus yang mengandung kapiler darah. Saat insang luar bergetar, air di sekelilingnya bersirkulasi sehingga oksigen di dalam air akan berdifusi ke dalam kapiler darah. Saat pertumbuhan berudu, terbentuk celah insang dan insang dalam dengan tutup insang. 

Saat metamorfosis katak, berudu berubah jadi katak deawsa. Pada katak dewasa, celah insangnya tertutup agar katak dewasa bernafas dengan paru-paru. Saat katak dewasa dalam air, katak dewasa bernafas menggunakan kulit yang tipis dan basah agar gas mudah berdifusi. Kulit katak juga memiliki banyak pembuluh darah. Paru-paru terletak di dalam rongga badan, berupa dua kantung elastis dan tipis yang mengandung kapiler darah. Paru-paru dan rongga mulut dihubungkan oleh sebuah lubang (glotis). Kedua kantung dihubungkan oleh bronkus. Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma jadi mekanisme pernafasan dilakukan oleh otot yang terletak antara tulang dada dan tulang yang terdapat faring, hoioid (sterno hioideus) dan otot yang terletak antara rahang bawah dan tulang hioid (genio hioideus) yang bekerja secara antagonis

Mekanisme pernafasan katak dibagi menjadi dua fase, inspirasi dan ekspirasi (keduanya terjadi dengan keadaan mulut tertutup). Fase inspirasi diawali dengan otot rahang bawah yang mengendur dan otot sterno hioidus yang berkontraksi sehingga rongga mulut membesar. Udara masuk ke dalam rongga mulut lewat koane menuju tenggorokan. Terus, otot genio hioideus berkontraksi jadi rongga mulut mengecil yang menyebabkan tekanan meningkat dan celah faring terbuka. Jadi, udara masuk paru-paru. Oksigen menempel ke dinding paru-paru oleh kapiler.

Fase ekspresi dimulai dari kontraksi otot sterno hioideus dan ototo perut sehingga rongga perut mengecil dan paru-paru tertekan. Jadinya, udara yang mengandung karbon dioksida keluar dari paru-paru melalui koane.

Source: https://image.slidesharecdn.com/sistemrespirasipadakatak-150604153546-lva1-app6892/95/sistem-respirasi-pada-katak-10-638.jpg?cb=1433432235

Sistem Pernafasan Hewan: Sistem Pernafasan Reptil

Reptil dapat bertahan hidup di habitat yang kering karena kulitnya yang tebal dan bersisik (sulit untuk air keluar). Reptil memiliki alat pernafasan yaitu paru-paru yang terletak di rongga dada yang dilindungi tulang rusuk. Mekanisme pernafasan reptil dibagi dua, inspirasi dan ekspirasi. Fase inspirasi diawali saat tulang rusuk merenggang dan volume rongga dada meningkat, jadi udara yang mengandung oksigen akan masuk paru-paru. Fase ekspirasi diawali saat tulas rusuk merapat, jadi udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air keluar dari paru-paru.

Sistem Pernafasan Hewan: Sistem Pernafasan Burung

Alat sistem pernafasan burung mirip dengan alat sistem pernafasan manusia. Diawali dengan hidung (nares) yang berhubungan dengan trakea, bronkus dan paru-paru.

Di trakea terdapat kantung suara (siring) yang melekat pada dinding trakea yang saat bergetar menghasilkan suara jika ada udara yang melewatinya. Trakea bercabang menjadi dua bronkus (kiri dan kanan). Paru-paru di burung dilapisi selaput paru-paru (pleura) dan berhubungan dengan kantung udara (sakus pneumatikus). Paru-paru burung tidak ada alveoli dan gantinya adalah pembuluh-pembuluh udara (parabronki). Mereka bercabang-cabang yang berupa pembuluh kapiler udara yang letaknya berdampingan dengan pembuluh darah.

Ada dua kantung udara di burung. Kantung udara depan (pada bagian lehe dan pangkal lengan) dan kantung udara belakang (pada dada dan perut). Kantung udara fungsinya sebagai alat pernafasan saat burung terbang. Membantu memperbesar ruang surung sehingga memperkeras suara dan mengatur berat jenis dan suhu tubuh.

Mekanisme pernafasan guru dibagi dua fase, inspirasi dan ekspirasi. Tapi, pengambilan darah saat terbang dan istirahat berbeda. Kalau lagi terbang, tidak mungkin ada aktivitas di tonga dada sebab tulang rusuk dan dada itu tempat perlekatan otot-otot yang dipakai untuk terbang. Jadi, saat terbang, burung tidak bisa bernafas dengean paru-paru namun mereka bernafas menggunakan udara cadangan yang ada di kantung udara. Jadi fase inpirasi diawali dengan posisi sayap diangkat. Saat sayap diangkat, kantung udara mengembung jadi udara masuk ke kantung udara yang ada di perut. Lalu, udara dialirkan ke dalam paru-paru dan kantung udara. Darah mengambil oksigen di paru-paru. Fase ekspirasi diawali dengan posisi sayap diturunkan. Kantong udara pada pangkal lengan mengempis, sehingga kantung udara dada mengembang dan mendorong udara yang kaya karbon dioksida di paru-paru keluar dan udara yang kaya oksigen masuk ke paru-paru.

Kalau saat istirahat sebagai berikut: fase inspirasi diawali dengan tulang rusuk ke depan sehingga rongga dada membesar dan udara kaya oksigen akan masuk ke dalam paru-paru, sebagian udara ke kantung udara belakang. Udara yang miskin oksigen akan dibawa ke kantung udara dada. Fase ekspirasi diawali saat rongga dada mengecil dan paru-paru mengecil. Sehingga udara di kantung udara akan dikeluarkan lewat paru-paru. 

Jadi burung mengambil udara saat istirahat, baik pada saat inspirasi maupun ekspirasi.