Tata Nama Senyawa dan Hukum Dasar Kimia

Tata Nama Senyawa

  • Tata Nama Senyawa Ionik 
  • Bilangan oksidasi logam dan non logam hanya 1
    • Logam dan Non-logam + ida 
    • Misal: Natrium Iodida (NaI), Barium Klorida (BaCl2)

 

  • Bilangan oksidasi lebih dari 1 (logam transisi) 
    • Logam - Bilangan Oksidasi - Non Logam + ida
    • Misal: FeCl3 - Besi (III) Klorida
    • Perlu diperhatikan bilangan oksidasi harus ditulis dengan angka romawi.

 

  • Tata Nama Senyawa Kovalen 
  • Kedua nonlogam membentuk hanya 1 senyawa
    • Non logam 1 + Non logam 2 + ida
    • Misal: HI (Hidrogen iodida), HBr (Hidrogen bromida)

 

  • Kedua nonlogam dapat membentuk lebih dari satu senyawa 
    • Awalan (mono, di, tri, dst.) + nama nonlogam 1 + Awalan + nama nonlogam 2 + ida
    • Misal: CO (Karbon Monoksida), CO2  (Karbon Dioksida)

 

  • Tata Nama Senyawa Poliatomik

Tata nama senyawa poliatomik ditentukan dengan nama kation + nama anion. Nama kation dan anion ditentukan melalui tabel ion poliatomik (harus dihafal! hehe) 

sumber: media belajar online 

  • Tata Nama Senyawa Organik 
  • Kalian akan belajar lebih lanjut tentang penamaan senyawa organik dalam topik Kimia Organik, karena senyawa organik jauh lebih kompleks dan lebih banyak variasi dibandingkan tata nama senyawa anorganik. 

 

  • Tata Nama Senyawa Asam Basa
  • Asam 
    • Hidrogen berperan sebagai kation dari asam (H+). Maka, dalam penamaan asam, kata "asam" harus ditaruh paling depan sebelum nama anion. 
  • Basa
    • Ion hidroksil (OH-) berperan sebagai anion dalam senyawa basa. Semakin banyak konsentrasi OH-, semakin basa suatu unsur tersebut. Maka, dalam penamaan basa, kata "hidroksida" harus ditaruh paling akhir, setelah nama kation dari senyawa tersebut. 

 

 

Menyetarakan Persamaan Kimia

  • Beberapa tips dalam menyetarakan persamaan kimia
  1. Setarakan unsur karbon terlebih dahulu
  2. Disusul dengan unsur lain
  3. Oksigen atau hidrogen disetarakan paling terakhir, setelah semua unsur telah disetarakan

 

  • Kalian dapat menyetarakan dengan cara mencatat jumlah unsur pada setiap sisi reaktan, untuk mempermudah kalian menyeterakan reaksi. Jumlah atom pada reaktan dan produk harus sama

 

Agar kalian lebih mengerti tentang menyetarakan reaksi, mari kita simak contoh-contoh soal berikut ini!

 

Hukum-hukum Dasar Kimia

  • Hukum Kekekalan Massa
    • Massa zat sebelum reaksi = massa zat setelah reaksi 

 

  • Hukum Perbandingan Tetap
    • Perbandingan massa unsur-unsur penyusun dalam suatu senyawa akan selalu tetap, tidak berubah rubah. 

 

  • Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
    • jika dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, maka salah satu unsur yang bergabung dengan massa unsur yang lain yang dibuat tetap, berbanding kelipatan bilangan bulat dan sederhana" 

Misal: 

CO -- 12 : 16 (3:4)

CO2 -- 12 : 32 (3:8)

  • Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)
    • "Perbandingan volum antara gas-gas dalam suatu reaksi kimia adalah perbandingan bilangan bulat sederhana" (wikipedia)
    • Volume X : Volume Y = Koefisien X : Koefisien Y 

 

  • Hukum Avogadro
    • Mol gas X : Mol gas Y = Volume gas X : Volume gas Y