Sistem Saraf, Alat Indera, dan Endokrin

Hormon dan Kelenjar-Kelenjar pada Tubuh Manusia

Hormon itu apa sih? Istilah hormon berasal dari bahasa yunani yaitu hormein, yang berarti memacuatau hormao berarti menggairahkan atau membangkitkan. Jadi, secara umum, hormon adalah  zat kimia yang dihasilkan oleh organ tubuh tertentu dari kelenjar endokrin untuk memacu fungsi organ tubuh tertentu. Mereka diedarkan oleh darah dan hanya memberikan efek pada organ yang ditargetkan.

1. Kelenjar Hipofisis / Pituitari : di dasar otak besar

  • Tiroid Stimulating Hormone (TSH) : merangsang produksi tiroid
  • Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) : mengatur kelenjar adrenal menghasilkan glukokortioroid,  yang salah satu efeknya adalah meningkatkan produksi protein dari glukosa dalam tubuh.
  • Gonadotropin 
    • Follicle Stimulating Hormone (FSH) : pada wanita merangsang pertumbuhan folikel dari ovarium dan merangsang sel folikel untuk menghasilkan estrogen.Selain itu juga merangsang tumbuhnya tubulus seminuferus pada lelaki dan pembentukan sperma / spermatogenesis.
    • Lutenizing Hormone (LH) : merangsang terjadinya pembentukan sel telur (ovulasi) dan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan progesteron dan estrogen. Kemudian, pada pria hormon ini merangsang produksi testosteron melalui perkembangan sel interstitial.
  • Somatotropic Hormone (growth hormone) : mengendalikan pertumbuhan tubuh.
  • Prolaktin : merangsang glandula mamae /  kelenjar susu pada wanita untuk menghasilkan air susu.

Hipofisis lobus intermedia

  • Pada beberapa spesies binatang, hipofise bagian tengah menghasilkan MSH untuk menaikkan pigmentasi kulit.

Hipofisisi lobus posterior menghasilkan : 

  • Anti Diuretik Hormon (ADH) : mengatur kadar air dalam tubuh dan darah, tepatnya ketika air diserap pada tubulus kontortus distal.
  • Oksitosin : merangsang kontraksi otot polos rahim / uterus , sehingga penting dalam proses kelahiran.

2. Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)

  • Terletak di bawah laring, tepatnya di kanan-kiri trakea.
  • Menghasilkan hormon tiroksin
  • Mengatur kecepatan metabolisme dan proses pertumbuhan, serta diferensiasi jaringan tubuh.
  • Kurang hormon bisa menghambat pertumbuhan jasmani dan kecerdasan karena kretinisme : termasuk gangguan hormonal
  • Kelebihan hormon berakibat basedowi, ditandai dengan naiknya metabolisme, gugup dan emosional, napas cepat, denyut nadi tidak teratur, serta pelebaran dan penonjolan bola mata (eksoftalmus)
    • Saat pertumbuhan bisa berujung ke gigantisme (pertumbuhan terlalu tinggi dan besar)

3. Kelenjar anak gondok (paratiroid)

  • Terletak di dekat kelenjar tiroid
  • Menghasilkan parathormon (PTH) yang berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfat dalam darah.
  • Kejang otot bisa menjadi akibat dari kekurangan hormon ini.

4. Kelenjar thymus

  • Tempat penimbunan hormon somatotrop, hanya berfungsi saat masa pertumbuhan.

5. Kelenjar anak ginjal (adrenal)

  • Di atas ginjal
  • Bagian korteks (luar) : menghasilkan hormon deoksikortison dan kortison yang mempengaruhi penyerapan zat ke dalam tubuh. Apabila kekurangan hormon ini maka dapat menyebabkan penyakit Addison.
  • Bagian medulla (dalam) : menghasilkan hormon adrenalin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa dan menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan darah naik apabila terlalu rendah.

6. Kelenjar langerhans (pankreas)

  • Terletak pada pankreas, memproduksi hormon insulin yang mengubah glukosa menjadi glikogen. Kekurangan hormon ini menyebabkan diabetes mellitus (kencing manis).

7. Kelenjar kelamin (gonad)

  • Kelenjar kelamin pria
    • Terletak pada testis
    • Menghasilkan hormon testosteron : mengatur sifat-sifat seksual sekunder pada pria dan mempengaruhi spermatogenesis
  • Kelenjar kelamin wanita : Terletak di ovarium dan menghasilkan hormon progesteron dan estrogen.
    • Fungsi estrogen : mematangkan sel kelamin, memelihara sistem reproduksi, pertumbuhan alat kelamin, menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita.
    • Progesteron : mempersiapkan rahim / uterus untuk kehadiran embrio.

Gangguan pada Sistem Saraf dan Indera

1. Penyakit pada sistem saraf 

  • Parkinson : degenerasi sel saraf, kekurangan neurotransmitter dopamine sehingga tangan akan gemetar, otot kaku dan sulit bergerak.
  • Epilepsi : kejang-kejang dan hilang kesadaran karena gangguan jaringan saraf otak, tumor, atau gangguan pada metabolisme.
  • Stroke : pecahnya pembuluh darah yang mengganggu fungsi otak dan menyebabkan kelumpuhan fungsi tubuh.
  • Neuritis : radang saraf karena benturan fisik

2. Penyakit pada sistem indera 

  • Miopi / rabun dekat : mata hanya mampu melihat jarak dekat karena bayangan jatuh di depan bintik kuning. Dapat dibantu dengan lensa cembung (lensa positif)
  • Hipermetropi / rabun jauh : mata hanya mampu melihat jarak jauh dengan jelas karena lensa mata terlalu pipih dan bayangan jatuh di belakang lensa kuning. Dapat fibantu dengan lensa cekung (lensa negatif.)
  • Presbiopi : daya akomodasi lensa mata berkurang, sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan sebuah benda yang dekat dengan mata. Dapat dibantu dengan lensa positif / cembung.
  • Astigmatisma / mata silinder : permukaan lensa steris sehingga cahaya akan dibiaskan ke lebih dari satu arah dan berujung ke penglihatan yang kabur. Dapat dibantu dengan lensa silindris.
  • Hemeralopi : tidak bisa melihat dengan baik ketika senja.
  • Katarak : lensa mata keruh
  • Trakhoma : peradangan konjungtiva karena infeksi virus
  • Radang telinga : disebabkan infeksi virus atau bakteri.