Klasifikasi Lima Kingdom

Pendahuluan

Berdasarkan Robert H. Whittaker, makhluk hidup dibagi menjadi 5 kingdom. Klasifikasi tersebut didasarkan pada struktur morfologi, anatomi, dan fisiologi makhluk hidup. 

Kingdom

Organisasi

Cara memperoleh makanan

Ciri-ciri sel

Monera

Uniseluler

Heterotrof/Autotrof

Prokariotik

Protista

Uniseluler

Heterotrof/Autotrof

Eukariotik

Fungi

Multiseluler

Heterotrof

Eukariotik

Plantae

Multiseluler

Autotrof

Eukariotik

Animalia

Multiseluler

Heterotrof

Eukariotik

 

Uniseluler: Organisme bersel satu

Multiseluler: Organisme bersel lebih dari satu

 

Autotrof: Menghasilkan makanan sendiri

Heterotrof: Tidak dapat menghasilkan makanan sendiri

 

Prokariotik: Tikak memiliki inti sel

Eukariotik: Memiliki inti sel

Kingdom Monera

Monera adalah bakteri yang dibagi menjadi dua, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.

 

Archaebacteria:

bakteri yang hidup di daerah ekstrem dan bersifat kemoautotrof (menggunakan sumber energi anorganik).

Berdasarkan lingkungan hidupnya, Archaebacteria dibagi lagi menjadi 3, yaitu:

  1. Termofil: Lingkungan dengan suhu yang sangat tinggi (panas)

Contoh: Sulfolobus (mencapai 90°C) dan Pyrolobus fumarii (Mencapai 113°C)

 

  1. Halofil: Lingkungan dengan kadar garam tinggi

Contoh: Halobacterium halobium

 

  1. Metanogen: Mampu mengoksidasi gas metana

Contoh: Extremophiles, Methanobrevibacter smithii (mencerna gula kompleks di saluran pencernaan manusia)

Halobakteri (Sumber: Wikipedia.org)

Eubacteria:

Bakteria yang bersifat heterotropik (tidak dapat menghasilkan makanan sendiri)

 

Kingdom Protista

Seperti yang dibilang sebelumnya, Protista merupakan organisme eukariotik dan uniseluler. Dibedakan menjadi 3:

 

  1. Protozoa (Protista mirip hewan)

Ø Monoseluler

Ø Heterotrof

Ø Mikroskopis

Ø Membelah diri dan konjugasi untuk berkembang biak

Diklasifikasikan lagi berdasarkan alat geraknya:

  1. Rhyzopoda: bergerak menggunakan kaki semu (pseudopodia)

Contoh: Amoeba sp.

 

  1. Flagellata: bergerak menggunakan flagel (bulu cambuk)

Contoh: Euglena viridis

 

  1. Cilliata: bergerak menggunakan silia (bulu getar)

Contoh: Paramecium caudatum

 

  1. Sporozoa: tidak memiliki alat gerak khusus

Contoh: Plasmodium sp.

Alat gerak flagel (Sumber: Microbiology Notes)

 

 

  1. Alga (Protista mirip tumbuhan)

Meskipun mirip tumbuhan, alga tidak termasuk kingdom plantae karena belum mempunyai jaringan khusus (akar, batang, daun sejati). Ini dikarenakan alga masih berupa thalus. Diklasifikasikan lagi berdasarkan pigmennya:

 

  1. Phaeophyta (alga coklat): pigmen berupa fukosantin

Contoh: Sargassum sp.

 

  1. Chlorophyta (alga hijau): pigmen berupa klorofil a dan b, karotin, dan xantofil

Contoh: Chlorella sp.

 

  1. Chrysophyta (alga keemasan): pigmen karotin dan xantofil

Contoh: Navicula sp.

 

  1. Rhodophyta (alga merah): pigmen fikoeritrin

Contoh: Eucheuma spinosum.

 

  1. Protista mirip jamur

Meskipun mirip jamur, Protista ini tidak dimasukkan ke dalam kingdom Fungi karena pada fase vegetatif (salah satu tahap dalam daur hidupnya), jamur ini bergerak seperti protozoa. Diklasifikasikan lagi menjadi 3:

 

  1. Myxomycota: jamur lendir tidak bersekat

Contoh: Physarium sp.

 

  1. Acrasiomycota: jamur lendir bersekat

Contoh: Dictyostelium sp.

 

  1. Oomycota: Jamur air

Contoh: Phytium sp.

Kingdom Fungi

Buat yang belum tau, fungi adalah nama lain dari jamur. Mereka adalah organisme heterotrof (tidak dapat befotosintesis). Tubuhnya terdiri dari hifa atau miselium, dan berkembang biak dengan spora (vegetatif) dan konjugasi (generatif).

Ada 4 anggota kingdom Fungi, antara lain:

  1. Zygomycota:

Ø Hifa tidak bersekat/senositik

Ø Miselium bercabang-cabang

Ø Pertemuan hifa membentuk zigospora

Contoh: Rhizopus oryzae dan Mucor mucedo.

 

  1. Ascomycota

Ø Hifa bersekat

Ø Spora membentuk askus (askospora)

Contoh: Saacharomycess dan Aspergillus.

 

  1. Basidiomycota

Ø Hifa bersekat

Ø Makroskopis (kebanyakan dapat dikonsumsi)

Ø Spora berupa basiodiospora (dihasilkan oleh basidiokarp)

Contoh: Volvariella, Auricularia, dan Pucinia

 

  1. Deuteromycota

Ø Hifa bersekat

Ø Jamur imfecti (jamur tidak sempurna karena belum diketahui fase generatifnya)

Contoh: Dinca versicolor dan Tricophyton

 

Jamur juga dapat bersimbiosis dengan alga, membentuk Lichenes (jamur kerak).

Contoh:

Alga Cyanophyta dengan jamur Ascomycota

atau

Alga Chlorophyta dengan jamur Basidiomycota

 

Rhizopus Oryzae (Sumber: Wikipedia)

Kingdom Plantae

Kingdom Plantae, atau yang biasa lebih dikenal sebagai tumbuhan, adalah organisme autotrof, multiseluler, dan berdinding sel.

1. Bryophyta (lumut)

  • bentuk peralihan antara tumbuhan talus ke tumbuhan berkormus
  • belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati
  • akar berupa rhizoid
  • jaringan pengangkut berupa jaringan parenkim (batang belum dilengkapi xylem dan floem)
  • daun kecil dan tersusun oleh selapis sel dengan kloroplas yang berupa jala

a. Struktur Lumut

Sumber: Info Pendidikan dan Biologi

 

b. Metagenesis Lumut

  • Daur metagenesis berupa fase gametofit (fase seksual) dan sporofit (fase vegetatif)
  • Fase gametofit: protonema yang menghasilkan gamet jantan (anteridium) dan betina (arkegonium)
  • Fase sporofit: lumut yang menghasilkan spora
  • Fase gametofit lebih lama dibandingkan fase sporofit

 

c. Skema Metagenesis Lumut

Sumber: The King SMA IPA

 

d. Klasifikasi

1. Lumut Hati (Hepaticeae)

  • struktur tubuh berupa lembaran dengan banyak lekukan (Contoh: Marchantia sp dengan sifat hermaprodit)
  • muncul anteridium (anteridiofor) ataupun arkegonium (arkegoniofor) yang lebih terbuka bentuknya
  • berkembang biak secara aseksual (gamma tumbuh menjadi talus)
  • berkembang biak secara seksual (menghasilkan kelamin jantan dan betina yang tumbuh menjadi sporofit)

2. Lumut Daun (Musci)

  • struktur gametofit (struktur generatif)
  • menghasilkan spora (struktur vegetatif)

3. Lumut Tanduk (Anthecerotaceae)

  • tumbuhan uniseksual (aseksual dan seksual) (Contoh: Anthoceros sp)

 

 

2. Pteridophyta (Paku)

  • tanaman berkormus sejati (memiliki akar, batang, dan daun sejati)
  • menghasilkan spora: akan membentuk protalium berbentuk jantung (fase gametofit)
  • struktur tubuh lebih maju dibandingkan lumut
  • memiliki jaringan pengangkut (xylem dan floem)

a. Metagenesis Paku

  • Daur metagenesis berupa fase gametofit (fase seksual) dan sporofit (fase vegetatif)
  • Fase gametofit: protalium yang menghasilkan gamet jantan (anteridium) dan betina (arkegonium)
  • Fase sporofit: lumut yang menghasilkan spora
  • Generasi sporofit berumur lebih panjang daripada sporofitnya

b. Skema Metagenesis Paku

Sumber: The King SMA IPA

c. Klasifikasi

1. Homospora atau isospora

  • paku yang menghasilkan spora satu jenis dengan besar sama (Contoh: Paku kawat/Licopodium)

2. Heterospora

  • paku yang menghasilkan spora yang berbeda jenis dan ukuran
  • kelamin jantan berukuran kecil (mikrospora)
  • kelamin betina berukuran besar (makrospora)

3.  Paku Peralihan

  • paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tapi sebagian berkelamin jantan dan betina (Contoh: Paku ekor kuda/Equisetum)

 

3. Spermatophyta

a. Gymnospermae (berbiji terbuka)

  • tanaman berkayu
  • pepohonan/perdu dengan sistem perakaran serabut
  • menghasilkan biji yang tidak tertutup oleh daging buah
  • berkembang biak secara generatif (pembuahan antara spermatozoid dan ovum yang dihasilkan strobilus jantan dan betina)
  • hasil pembuahan adalah zigot yang berkembang menjadi embrio atau lembaga
  • pembuahan tunggal (menghasilkan zigot saja)
  • dibedakan menjadi 5 kelas:
  1. Kelas Pteridospermae (punah)
  2. Kelas Cycadiinae (pakis), Contoh: Cycas rumphii (pakis haji)
  3. Kelas Gynkioinae, Contoh: Gynkio biloba (Raksasa)
  4. Kelas Coniferinae, Contoh: Pinus merkusii (pinus), Agathis alba (damar)
  5. Kelas Gnetinae, Contoh: Gnetum gnemon (melinjo)

 

b. Angiospermae (berbiji tertutup)

  • mempunyai bunga (alat perkembangbiakan)
  • biji tertutup oleh daging buah
  • dibedakan menjadi dua berdasarkan keping bijinya; monokotil dan dikotil

Contoh Monokotil: Tebu, Anggrek, Kelapa

Contoh Dikotil: Mangga, Tomat

 

Pembentukan embrio pada Angiospermae:

1. Amfimiksis: melalui pembuahan (penyatuan sperma dan ovum)

  • Porogami: sperma masuk melalui mikropil
  • Aporogami: sperma masuk melalui kalaza

2. Apomiksis: tanpa proses pembuahan

  • Partenogenesis: pembentukan lembaga dari sel telur yang tidak dibuahi
  • Apogami: pembentukan lembaga dari bagian selain ovum (contoh: sinergid, antipoda)
  • Embrio Adventif: pembentukan lembaga dari sel nuselus/integumen

 

 

 

Kingdom Animalia (Invertebrata)

Kingdom Animalia biasa dikenal sebagai binatang, dan kali ini kita akan membahas binatang Invertebrata (tidak bertulang belakang) dahulu.

1. Porifera (hewan berpori)

  • tubuh memilik ostia (pori penghubung rongga tubuh) dan oskulum (ujung rongga tubuh)
  • keduanya berfungsi sebagai saluran air pembawa makanan

Tipe saluran air:

  1. Ascon: air masuk melalui ostia menuju spongocoel dan keluar melalui ostia. (Contoh: Leucosolenia)
  2. Sycon: terdiri dari 2 saluran air (inkuren dan radial), tapi hanya radial yang mempunyai koanosit. Laju air: ostia --> inkuren --> radial --> spongocoel --> oskulum
  3. Leucon: air dari ostium masuk melalui saluran menuju rongga-rongga yang dibatasi koanosit, menuju spongocoel, dan keluar melalui ostium (Contoh: Spongia sp)
  • terdapat mesenkim (cairan gelatin) (mesoglea) di antara lapisan luar dan dalam

Macam mesoglea:

  1. Sel Arkeosit: untuk reproduksi sel
  2. Sel Skleroblast: untuk membentuk spikula
  3. Sel Amebosit: untuk transportasi makanan
  • berkembang biak secara aseksual: membentuk kuncup dan tunas dalam (gelumae)
  • berkembang biak secara seksual: pembuahan sel telur oleh spermatozoid (sel gamet dibentuk oleh sel arkeosit di dalam koanosit)
  • pernapasan secara difusi
  • pencernaan secara intraseluler

Klasifikasi (berdasarkan sel gamet):

  1. Dioseus (berumah dua): hanya dihasilkan satu gamet pada satu individu
  2. Monoceus (berumah satu): dapat dihasilkan dua gamet

Kelas (berdasarkan sifat spikulanya):

1. Calcarea

  • rangka tersusun atas zat kapur dengan tipe monoakson (bercabang 3-4)
  • hidup di laut dangkal
  • koanosit besar
  • Contoh: Scypha, Leucosolenia, Grantia

2. Hexactinellida

  • rangka tersusun dari zat kersik dengan 6 cabang
  • tubuh berbentuk silinder
  • tidak mempunyai permukaan epitel
  • Contoh: Aspergillum, Euplectella, Hyalonema

3. Demospongia

  • rangka tersusun atas zat sponging, kersing, atau campuran keduanya
  • Contoh: Spongia, Cliona, Microciana, Spongilla, Suberit

4. Sclerospongia

  • rangka tersusun atas kristal kalsium karbonat
  • spikula dari silikat monoakson
  • Contoh: Coreauiela, Merlia

 

2. Coelenterata (hewan berongga)

  • berbemtuk simetri radial
  • terdiri dari dua bentuk; polip (menempel di dasar perairan) dan medusa (hidup bebas melayang)
  • tubuh terbagi atas 2 lapisan:
  1. Epidermis (bagian luar): terdapat alat penyengat (Nematokist), mulut berupa tentakel
  2. Gastrodemis (bagian dalam)
  3. Mesenkim (diantara kedua lapisan): cairan gelatin (mesoglea)
  • Reproduksi
  1. Vegetatif: membentuk tunas dan polip
  2. Generatif: pembuahan sel telur oleh sperma di bagian medusa

 

Klasifikasi:

1. Hydrozoa 

  • Hydra: fase hidup hanya berupa polip (monomorfisme)
  • Obelia genciculata: fase hidup berupa polip dan medusa (polimorfisme)

Daur Obelia: polip dibagi menjadi 2; Gonangium (penghasil medusa) dan Hydranth (makan)

  1. Polip membentuk tunas medusa secara aseksual
  2. Tunas medusa (2n) dilepaskan dan berenang bebas
  3. Medusa dewasa (2n) jantan dan betina bereproduksi secara seksual, mengalami meiosis dan menghasilkans sel gamet (sperma atau sel telur) hapload (n)
  4. Bila terjadi fertilisasi sel telur oleh spermatozoid, dihasilkan zigot (2n)
  5. Zigot berkembang menjadi larva bersilia yang disebut planula (2n)
  6. Planula menetap di suatu substrat dan tumbuh menjadi polip baru (2n)

2. Scyphozoa

  • Aurelia aurita: fase hidup polip dan medusa
  • Berbentuk polip dan medusa
  • Polip mengandung efira (untuk perkembangbiakan)
  • Reproduksi vegetatif: saat strobila menghasilkan efira
  • Reproduksi generatif: saat fertilisasi sperma dengan ovum

Daur Aurelia aurita:

  • Efira berubah menjadi medusa jantan (menghasilkan sperma) dan medusa betina (menghasilkan sel telur)
  • Terjadi fertilisasi dan dihasilkan zigot
  • Berubah menjadi larva planula
  • Menjadi polip muda (skifistoplanula) dan menghasilkan kuncup-kuncup (efira) melalui proses strobilasi

3. Anthozoa 

  • semua anggota memiliki fase polip saja (tanpa medusa) (Contoh: Metridium sp / anemon laut)
  • permukaan atas terdapat banyak tentakel
  • ujung tentakel mengandung sel nematokist
  • Mulut dan rongga tubuh dihubungkan oleh stomodeum yang dindingnya mengandung sifanoglifa (untuk mengalirkan air)

 

3. Platyhelminthes (cacing pipih)

  • Simetris bilateral (mempunyai sistem saraf, lapisan otot, dan saluran reproduksi permanen)
  • Terdiri dari 3 lapisan (triploblastik): ektoderm, mesoderm, endoderm
  • Belum ada sistem peredaran darah
  • Sistem saraf terdiri atas ganglion (simpul saraf otak) dan serabut saraf tepi
  • Sistem ekskresi berupa sel-sel api
  • Reproduksi seksual: peleburan sel sperma dengan sel telur berada pada satu tubuh (hermaprodit)
  • Reproduksi aseksual: regenerasi tubuh (setiap potongan tubuh menjadi individu baru)

3 Kelompok Platyhelminthes:

1. Turbellaria (cacing berbulu getar)

  • Indikator pencernaan karena habitatnya di air tawar yang jernih dan tidak tercemar (Contoh: Planaria)
  • Bentuk pipih dan menempel pada bebatuan (umumnya)
  • Sistem penceraan terdiri atas mulut dan usus (tidak memiliki anus). Usus bercabang-cabang dengan dindingnya mengeluarkan enzim pencernaan
  • Sistem saraf berupa tangga tali (terdiri atas 2 ganglion otak). Ujung tubuh terdapat bintik mata yang peka terhadap rangsang cahaya
  • Sistem ekskresi berupa dua saluran pada tubuh yang bermuara pada permukaan tubuh bagian punggung (dorsal) serta berakhir pada sel-sel api yang terdiri atas silia (untuk mengatur keluar masuknya air)
  • Reproduksi seksual: peleburan sperma dengan telur
  • Reproduksi aseksual: potongan tubuh yang akan menjadi individu baru (regenerasi)

 

2. Trematoda

  • Memiliki alat hisap (menghisap makanan pada sel inang)
  • Bersifat parasit (Contoh: Fasciola hepatica / cacing hati, Clonorchis sinensis / cacing hari yang diperantai ikan, Schistosoma japonicum / cacing yang parasit pada pembuluh vena perut dan siput menjadi inang perantaranya)
  • Hermaprodit (mempunyai kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh)
  • Sistem pencernaan terdiri atas mulut (dikelilingi alat penghisap), esophagus, dan usus (bercabang menuju jaringan tubuh)

Daur Hidup Cacing Hati (Berbahaya bagi Manusia):

  1. Bertelur di dalam tubuh ternak
  2. Telur menuju usus melalui empedu dan keluar bersama feses
  3. Telur yang cocok akan menetas dan tumbuh menjadi mirasidium (larva 1)
  4. Mirasidium hidup di dalam tubuh inangnya (siput), berubah menjadi sporokis --> redia (larva 2) --> serkaria berekor
  5. Serkaria keluar dari siput dan menempel pada rumput membentuk metaserkaria
  6. Metaserkaria termakan oleh ternak dan memulai siklusnya kembali

 

3. Cestoda (cacing pita)

  • Bentuk tubuh pipih panjang (seperti pita)
  • Tubuh ditutupi lapisan kutikula, terdiri atas segmen-segmen (proglotid)
  • Tubuh terdiri atas kepala (skoleks), leher (strobilus), dan badan
  • Stiap porglotid memiliki ovarium dan testis (untuk pembuahan)
  • Terdapat 4 alat hisap (sucker) pada skoleks (untuk melekatkan diri pada inang)
  • Contoh: cacing pita sapi (Taenia saginata), cacing pita babi (Taenia solium)

Daur Hidup:

  1. Telur (proglotid) keluar bersama feses manusia
  2. Telur tertelan babi
  3. Dalam usus babi berkembang menjadi larva heksakan (onkosfer)
  4. Masuk ke otot dan berkembang menjadi larva sistiserkus
  5. Tertelan manusia (mengonsumsi daging babi yang tidak matang) dan berkembang menjadi cacing dewasa
  6. Menghasilkan proglotid baru

 

Kingdom Animalia (Vertebrata)

Binatang vertebrata adalah binatang yang memiliki tulang belakang dan dibagi menjadi 5 kelas.

1. Pisces 

Buat yang belum tahu, Pisces ini nama lain untuk ikan. Ciri-cirinya:

  • Bersisik
  • Alat gerak berupa sirip
  • Bernafas dengan insang
  • Suhu tubuh berubah tergantung lingkungan (berdarah dingin/poikiloterm)
  • Umumnya fertilisasi terjadi di luar tubuh (eksternal)
  • Ada dua ruang jantung: 1 serambi (atrium) dan 1 bilik (ventrikel)
  • Jantung mengandung sedikit oksigen dan banyak karbondioksida
  • Peredaran darah tunggal (melewati jantung hanya 1 kali)

Klasifikasi:

1. Chondrichtyes (ikan tulang rawan)

  • Tersusun atas sel kondrosit
  • Memiliki 2 tipe sisik (plakoid dan ganoid)
  • Fertilisasi terjadi di dalam tubuh (internal)
  • Contoh: ikan air laut (hiu, pari)

2. Osteichtyes (ikan tulang sejati)

  • Tersusun atas sel osteosit
  • Memiliki 2 tipe sisik (sikloid dan stenoid)
  • Fertilisasi terjadi di luar tubuh (eksternal)
  • Contoh: ikan air tawar (nila, bawal)

 

2. Amfibi

Kalau yang ini keluarga katak dan teman temannya. Ciri-cirinya:

  • Kulit tipis dan berlendir
  • Alat gerak berupa kaki yang berselaput
  • Bernafas dengan insang ketika berudu dan dengan paru-paru dan kulit yang basah saat dewasa
  • Suhu tubuh berubah (berdarah dingin/poikiloterm)
  • Fertilisasi diluar tubuh (eksternal), ovipar (bertelur)
  • Ada 3 ruang jantung: 2 serambi (atrium) dan 1 bilik (ventrikel)

Klasifikasi:

1. Urodela/Caudata

  • Berekor dan berkaki
  • Contoh: Salamander

2. Apoda/Gymnophyona

  • Berekor tanpa kaki
  • Contoh: Salamander cacing

3. Anura

  • Berkaki tanpa ekor
  • Contoh: katak. kodok

 

3. Reptil

Rata-rata binatang reptil itu berbahaya, tapi ga semuanya. Ciri-cirinya:

  • Kulit bersisik dari zat tanduk
  • Alat gerak berupa kaki
  • Bernafas dengan paru-paru
  • Suhu tubuh berubah (berdarah dingin/poikiloterm)
  • Fertilisasi di dalam tubuh (internal), umumnya ovipar (bertelur) tapi beberapa ovovivipar (bertelur melahirkan) seperti ular dan kadal
  • Ada 4 ruang jantung: 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel), tetapi katup antar bilik tidak sempurna, terdapat lubang yang disebut foramen panizae (sebagai penyeimbang tekanan jantung)

Klasifikasi:

  1. Lacertilia (kelompok kadal)
  2. Ophidia (kelompok ular)
  3. Chelonia (kelompok kura-kura)
  4. Crocodilia (kelompok buaya)

 

4. Aves

Aves lebih dikenal sebagai burung. Ciri-cirinya:

  • Kulit berbulu
  • Alat gerak berupa kaki dan sayap
  • Bernafas dengan paru-paru dan pundi-pundi udara
  • Suhu tubuh tetap (berdarah panas/homoioterm)
  • Fertilisasi di dalam tubuh (internal), ovipar (bertelur)
  • Ada 4 ruang jantung: 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel) dengan katup yang sudah terbentuk sempurna

Klasifikasi

  1. Causariiformes (kelompok kasuari)
  2. Ciconiiformes (kelompok burung bangau)
  3. Stringformes (kelompok burung hantu)
  4. Galliformes (kelompok unggas)
  5. Psittaciformes (kelompok burung nuri)
  6. Passeriformes (kelompok burung penyanyi)
  7. Columbiformes (kelompok burung merpati)
  8. Falconiformes (kelompok burung pemangsa)

 

5. Mamalia

Manusia termasuk ke dalam keluarga mamalia. Ciri-cirinya:

  • Kulit berambut
  • Memiliki kelenjar susu (glandula mamae)
  • Bernafas dengan paru-paru
  • Suhu tubuh tetap (berdarah panas/homoioterm)
  • Fertilisasi di dalam tubuh (internal), vivipar (melahirkan) kecuali Platipus dan Echidna yang ovipar (bertelur)
  • Ada 4 ruang jantung: 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel) dengan katup yang sudah terbentuk sempurna

Klasifikasi:

1. Mamalia bertelur (monotremata)

  • Reproduksi ovipar (bertelur)
  • Contoh: Platipus, Echidna

2. Mamalia berkantung (marsupial)

  • Reproduksi vivipar tetapi anak dilahirkan dalam usia sangat muda (embrio) dan berkembang dalam kantung
  • Contoh: Koala, Kangguru

3. Mamalia berplasenta (eutheria)

  • Reproduksi vivipar dan embrio dewasa dalam uterus